Banjir Genangi Ruas Jalan Akibat Pemotongan Bukit, Camat Nongsa Dinilai Tutup Mata

Banjir di sebrang simpang Polsek Nongsa dampak aktivitas pemotongan bukit. 

INSPIRASIKEPRI.COM | BATAM - Aktivitas pemotongan bukit yang disinyalir tak mengantongi izin Cut and Fill persis di seberang simpang Polsek Nongsa, Kelurahan Kabil, Kota Batam timbulkan keresahan warga.

Bagaimana tidak, aktivitas pemotongan bukit tersebut justru menimbulkan dampak buruk ketika hujan tiba seperti banjir lumpur yang menggenangi ruas jalan utama seberang simpang Polsek Nongsa hingga membuat resah masyarakat dan pengguna jalan raya.

"Selamat pagi pak Lurah dan pak Camat, jalan raya seberang simpang Polsek Nongsa banjir lumpur akibat aktivitas pemotongan bukit. Tolong kepada pihak terkait untuk dapat ditindaklanjuti hal ini," ujar warga melalui rekaman video yang diterima wartawan Inspirasikepri.com, Rabu (17/1/2024).

Menurut warga, banjir lumpur akibat aktivitas pemotongan bukit tersebut juga sudah memakan korban jiwa. Seorang pengendara sepeda motor mengalami laka tunggal lantaran berusaha menghindari banjir.

"Kemarin, sekira pukul 19.00 Wib telah terjadi kecelakaan tunggal karena menghindari banjir ini pak. Jadi, mohon kepada Pak Lurah dan Pak Camat meneruskan hal ini kepada pihak terkait terutama kepada pihak yang melakukan pemotongan bukit," ungkapnya. 

Pantauan wartawan, dua unit alat berat jenis Ekskavator masih berada di lokasi aktivitas pemotongan bukit. Mereka diduga kuat berhenti sejenak beroperasi lantaran musim penghujan telah tiba.

Sementara itu, perihal peristiwa ini awak media Inspirasikepri.com telah berupaya menghubungi Camat Nongsa Arfandi namun pihaknya justru memblokir nomor kontak awak media.

Diberitakan sebelumnya, Aktivitas pemotongan bukit yang disinyalir tak mengantongi izin Cut and Fill persis di seberang simpang Polsek Nongsa, Kelurahan Kabil, Kota Batam kembali beroperasi, Sabtu (23/12/2023).

Pantauan wartawan di lokasi, 3 unit alat berat jenis Ekskavator dan puluhan dump truk beroda 10 terlihat beroperasi melakukan land clearing lahan di lokasi. Mereka, bebas hilir mudik mengangkut material tanah boksit untuk penimbunan proyek di wilayah Kecamatan Nongsa. 

Keterangan warga setempat, aktivitas pemotongan bukit telah berlangsung sejak beberapa hari belakangan ini. Puluhan dump truk beroda hilir mudik sejak pagi hingga malam hari.

"Sudah 3 hari ini aktivitas pemotongan bukit di seberang simpang Polsek Nongsa beroperasi. Material tanah bauksit yang dihasilkan dari bukit itu diduga kuat diperjualbelikan," ungkap warga setempat kepada Inspirasikepri.com, Sabtu (23/12/2023).

Menurut warga, aktivitas pemotongan bukit seberang Polsek Nongsa cukup menimbulkan dampak bagi lingkungan. Material tanah yang dimuat oleh dump truk kerap berjatuhan di ruas jalan utama dan ketika musim hujan tiba jalan raya berlumpur serta licin saat dilalui kendaraan. 

"Muatan tanah bauksit kerap berjatuhan di ruas jalan utama sehingga saat hujan tiba jalan raya berubah berlumpur dan licin," ujarnya. 

Seperti diketahui, proyek pematangan lahan atau pemotongan bukit di suatu lokasi harus memiliki izin amdal, UKL dan UPL dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) serta izin Cut and Fill BP Batam.

Hingga berita ini diterbitkan, wartawan masih berupaya melakukan konfirmasi kepada pihak Badan Pengusahaan (BP) Batam serta pihak terkait lainnya perihal aktivitas pemotongan bukit di seberang simpang Polsek Nongsa. (ISP).

Tags :

[blogger]

Author Name

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.