INSPIRASIKEPRI.COM | BATAM - Dia melompat dengan anggun dari panggung itu. Ingin lebih dekat dengan ibu-ibu. Untuk berbagi kisah, untuk meraih mimpi yang sama. Untuk Batam yang semakin maju.
“Saya ingin lebih dekat dengan ibu-ibu,” begitu kata Li Claudia Chandra, ketika mendapat kesempatan untuk berbicara, Jum'at (2/8/2024).
Saat itu, Li sedang bersosialisasi untuk mimpi bersama masyarakat membawa Batam Maju. Sosialisasi itu rutin dilakukan di berbagai sudut kota Batam. Terlebih ketika perempuan kelahiran Dabo Singkep, Kepulauan Riau ini mendapat amanah untuk menjadi nakhoda Kota Batam.
Saat dipersilakan menyampaikan sepatah dua kata, Li tak mau dari atas panggung. Dia memilih untuk berada di sekeliling emak-emak. Barangkali juga untuk menampung resah yang bisa diberikan solusi oleh Li.
“Kami ingin menjangkau mereka yang tak terjangkau,” kata Li suatu kali.
Soal jangkau menjangkau ini memang ditegaskan Li. Dia paham Batam bukan hanya Pulau Batam. Ratusan pulau juga perlu mendapat sentuhan pembangunan.
Pulau-pulau inilah yang akan dijangkau. Akan mendapat sentuhan pembangunan. Seluruh masyarakat Batam harus mendapatkan kesejahteraan bersama. Kemajuan bersama.
Kata politis Partai Gerindra ini, cita-cita pendiri Bangsa ini harus direalisasikan di seluruh kawasan Indonesia. Keadilan dan kemakmuran itu harus didapatkan seluruh masyarakat.
“Kami yakinkan semua bahwa Batam akan maju. Masyarakat Batam akan merasakan kesejahteraan yang adil dan makmur,” kata Li.
Li paham betul memeratakan kemakmuran untuk semua itu. Kehidupannya di Dabo Singkep seakan menjadi pelajaran untuk mewujudkan semua itu.
Kawasan yang berpulau-pulau. Salah satu daerah di Kepri yang begitu maju dengan tambang timahnya. Juga kini menjadi kabupaten dengan tagline Bunda Tanah Melayu.
Li pun hidup dengan keberagaman dan pembauran yang begitu indah. Kehidupan itu dia rasakan betul sampai hari ini. Seperti pulang kampung sesekali di antara pengabdiannya sebagai wakil rakyat di Tangerang Selatan, Provinsi Banten.
Walaupun beraktivitas di tanah Jawa, silaturahmi Li dengan Kepulauan Riau tetap terjaga. Termasuk di Batam. Karena tak sedikit kerabat dan sahabatnya beraktivitas di Batam setelah mengenyam pendidikan di Kepulauan Lingga.
Li pun memahami betul keberkahan silaturahmi. Karena itu, silaturahmi itu selalu dijaganya. Dipererat dan diperkuat.
“Silaturahmi itu menambah rezeki, memperpanjang umur. Silaturahmi itu menambah kawan,” kata Li.
Kini, ketika dia bersiap untuk kontestasi di Batam, Li semakin banyak mendapat kawan baru. Apalagi silaturahmi itu terbangun dari hati yang tulus. Bukan karena kepentingan sesaat.
Bagi Li, amanah yang diemban, dimana pun, adalah sebuah pertanggungjawaban. Jabatan yang diamanahkan bukan untuk dibanggakan.
“Tugas dan posisi yang diemban bukan untuk dibanggakan, tapi untuk dipertanggungjawabkan,” kata Li.
Kini, Li bersiap untuk bersama-sama memajukan Batam. Muaranya untuk kesejahteraan seluruh masyarakat. (Isp)