INSPIRASIKEPRI.COM | BATAM - Warga penghuni Ruli Seraya Atas, Kelurahan Seraya, Kecamatan Batu Ampar, Kota Batam lari kocar kacir setelah di serang oleh puluhan pria tak dikenal bersenjata parang, Rabu (18/12/3024) siang.
Dari video rekaman yang diterima pewarta, tampak warga berhamburan di kejar-kejar oleh puluhan pria dengan menggunakan sajam berupa parang. Beruntung aksi premanisme ini tak ada korban jiwa, hanya saja beberapa warga mengalami luka memar akibat lemparan batu serta kerusakan sejumlah motor milik warga.
Informasi yang dihimpun wartawan, puluhan pria itu diduga adalah preman suruhan dari perusahaan PT MJP yang tengah melakukan penggusuran paksa terhadap warga penghuni Ruli Seraya Atas.
Menurut salah satu warga, penyerangan itu terjadi sekitar siang hingga sore hari. Dimana, awalnya mereka datang menawarkan uang secara paksa kepada warga sebagai ganti rugi penggusuran senilai Rp 7-14 juta per kepala keluarga.
"Lantas warga menolak uang ganti rugi itu lantaran belum ada kesepakatan atau musyawarah antara warga dengan pihak perusahaan. Nah ini tiba-tiba puluhan preman datang mengintimidasi warga dengan menawarkan uang pangganti rugi secara paksa," ucap salah satu warga, Kamis (19/12/2024).
Lantaran warga menolak, lanjutnya, akhirnya puluhan pria itu pun mengamuk dan berujung menyerang warga. Mereka bawa parang, kayu balok, batu dan alat lainnya untuk menyerang kami. "Ketika itu kami lari berhamburan menyelamatkan diri masing-masing," ujarnya.
"Beruntung tak ada korban jiwa, tapi beberapa warga mangalami luka memar akibat lemparan batu. Tak hanya itu, sejumlah motor milik warga rusak akibat serangan itu. Pada saat itu memang situasi sudah mencekam, karena mereka membabi buta menyerang warga hingga kejar-kejaran," tambahnya.
Selang beberapa jam kemudian, akhirnya pihak kepolisian setempat tiba di lokasi untuk melerai keributan itu. Bahkan saat itu preman-preman itu masih saja berani mengintimidasi warga. Seolah acuh atas kedatangan petugas.
Merasa tak aman lagi, sejumlah warga pun beranjak mendatangi Mako Kodim yang tak jauh dari lokasi. Mereka datang meminta perlindungan atas kejadian itu.
Hingga berita ini diterbitkan wartawan masih berupaya melakukan konfirmasi kepada Polsek Batu Ampar dan pihak perusahaan. (Isp)