Peristiwa

Tampilkan postingan dengan label Peristiwa. Tampilkan semua postingan

Unit Reskrim Polsek Lubuk Baja bersama Inafis Polresta Barelang melakukan olah TKP di salah satu apartemen di Lubuk Baja. 

INSPIRASIKEPRI.COM | BATAM - Unit Reskrim Polsek Lubuk Baja melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) terkait kasus tewasnya seorang pria berinisial S (60) di salah satu apartemen di Kecamatan Lubuk Baja, Selasa (27/8/2024). 

Olah TKP tersebut dipimpin langsung oleh Kanit Reskrim Polsek Lubuk Baja, AKP Raden Bimo Dwi Lambang S.Tr.K., S.I.K.

Kapolresta Barelang, Kombes Pol H. Ompusunggu, SIK, MSi, melalui Kapolsek Lubuk Baja, Kompol Yudi Arvian S.H.,S.I.K. mengatakan, bahwa korban berinisial S usia 60 tahun pekerjaan wiraswasta. 



"Peristiwa tersebut terungkap pada Selasa (27/8/2024) sekira pukul 02.00 Wib dimana saksi AR bersama korban yang merupakan sepasang kekasih sedang berada di salah satu apartemen di Kecamatan Lubuk Baja," ucap Kompol Yudi. 

Saat korban dan saksi berada di kamar hotel, lanjut Kompol Yudi, korban ditemukan tidak sadarkan diri. Kemudian saksi menghubungi pihak hotel agar membawa korban ke Rumah Sakit Budi Kemuliaan. 

Sesampainya di Rumah Sakit korban telah dinyatakan meninggal dunia oleh dokter. Kemudian saksi menghubungi anak korban dan pihak Kepolisian untuk dilakukan olah TKP. 

"Saat ini korban sedang berada di Rumah Sakit Bhayangkara untuk dilakukan proses otopsi guna mengetahui penyebab kematian," tutupnya. (Isp) 




Foto: Ilustrasi

INSPIRASIKEPRI.COM | BATAM - Lagi, insiden kecelakaan kerja kembali terjadi di kawasan galangan kapal PT Marcopolo Shipyard, Sei Pelunggut, Sagulung, kota Batam, Minggu, (25/8/2024). 

Seorang pria dilaporkan tewas usai tersengat arus listrik ketika tengah melakukan aktivitas pekerjaannya di area kerja PT Marcopolo Shipyard. 

Peristiwa naas itu pun dibenarkan langsung oleh Kapolsek Sagulung, Iptu Rohandi Tambunan. "Ya itu benar. Kasus laka kerja ini masih lidik. Untuk lebih jelasnya hubungi Kanit Reskrim ya," ujar Rohandi kepada wartawan, Selasa (27/8/2024) sore. 

Terpisah, Kanit Reskrim Polsek Sagulung Iptu Husnul Afkar mengatakan, korban berinisial AP (29) meninggal dunia karena terkena sengatan aliran listrik.

"Korban berinisial AP (29) merupakan perantau asal Sumatera. Ia meninggal dunia tersengat aliran listrik saat bekerja," ungkapnya. 

Lanjut, Husnul menyampaikan, guna kepentingan penyelidikan lebih lanjut, saat ini pihak Kepolisian telah memasang garis Police Line di area tempat kejadian.

"Pasca insiden tersebut, kita langsung pasang garis Police Line. Sementara, dalam waktu dekat ini kita juga akan melakukan pemanggilan terhadap perusahaan yang bersangkutan," pungkasnya. (ISP)

Peristiwa kebakaran di PT Dwi Sumber Arca Waja (DSAW) yang berlokasi di Kawasan Industri Terpadu, Kelurahan Kabil. Foto: Isp

INSPIRASIKEPRI.COM | BATAM - Kebakaran hebat melanda sebuah perusahaan ternama PT Dwi Sumber Arca Waja (DSAW) yang berlokasi di Kawasan Industri Terpadu, Kelurahan Kabil, Kecamatan Nongsa, Jum'at (19/7/2024) malam.

Peristiwa kebakaran itu terjadi sekira pukul 20.50 Wib. Kobaran api yang begitu besar meluluh lantakkan seisi bangunan tepatnya di gudang consumable milik PT Dwi Sumber Arca Waja (DSAW).

Kepala Seksi Operasional (Kasiops) Pemadam Kebakaran Pemko Batam, Samuel mengatakan, informasi kebakaran di PT DSAW Kawasan Industri Terpadu Kabil itu diterima sekira 20.50 Wib. 

"Pusat api berada di store gudang consumable. Kobaran api baru dapat di padamkan sekira pukul 00.30 Wib," ungkap Samuel.

Diketahui, sebanyak 9 unit mobil pemadam kebakaran dikerahkan untuk memadamkan titik api. Beruntung, insiden tersebut tidak memakan korban jiwa.

"9 unit mobil pemadam kebakar kita kerahkan untuk memadamkan titik api. Dalam insiden ini, tidak ada korban jiwa atau nihil," ujarnya. 

Hingga saat ini, tim pemadam kebakaran belum dapat memastikan penyebab insiden kebakaran di dalam PT Dwi Sumber Arca Waja (DSAW).

"Untuk sementara masih tahap penyidikan," pungkasnya. 

Seperti diketahui, PT Dwi Sumber Arca Waja (DSAW) merupakan satu perusahaan ternama di Batam penghasil pipa baja produksi dalam negeri. Pipa-pipa baja berukuran besar yang dihasilkan PT Dwi Sumber Arca Waja (DSAW) sendiri, biasa digunakan untuk memenuhi kebutuhan industri minyak dan gas di Indonesia. (ISP)

Kasat Reskim Polresta Barelang AKP Giadi Nugraha. 

INSPIRASIKEPRI.COM | BATAM - Julbahri pelaku pembunuhan gadis muda Nelwina Tanjung alias Wina (22) tiba di Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau Jum'at (12/7/2024) sekira pukul 20.00 Wib.

Pantauan wartawan, Julbahri tiba di Kota Batam melalui Bandara Hang Nadim dengan di kawal ketat oleh tim gabungan Unit Reskrim Polsek Sagulung, Polresta Barelang dan Polda Kepri. 

"Allhamdulilah, tim gabungan yang terdiri dari Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Kepri, Unit Reskrim Polsek Sagulung dan Polresta Barelang berhasil melakukan penangkapan terhadap pelaku pembunuhan yakni Julbahri di wilayah Kabupaten Humbang Hasundutan, Sumatera Utara," ungkap Kasat Reskim Polresta Barelang AKP Giadi Nugraha Jum'at (12/7/2024) malam.

Dengan kondisi tangan terbogol, Julbahri hanya dapat tertunduk malu tak berkutik saat di gelandang menuju mobil untuk di bawa langsung ke Polsek Sagulung guna proses hukum lebih lanjut.

"Pelaku langsung kita bawa ke Polsek Sagulung untuk proses penyelidikan lebih lanjut. Sementara terkait motifnya, dalam waktu dekat ini rencana akan kita rilis," jelasnya. 



Menurut informasi yang beredar, pelaku Julbahri ini merupakan paman kandung dari Nelwina Tanjung alias Wina. Ia nekat menghabisi nyawa korban karena dendam pribadi.

"Kita belum dapat pastikan apa motifnya. Pastinya, hubungan antara korban dan pelaku masih saling kenal," pungkasnya. 

Sebelumnya, seorang wanita muda berinisial NT (22) ditemukan tewas mengenaskan di ruko lantai 3 pasar Sagulung, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau, Sabtu (6/7/2024).

Informasi yang beredar, jasad wanita muda itu ditemukan dalam kondisi badan penuh luka, setengah telanjang dan kepala dibalut plastik serta dalam kondisi mulai membusuk. Diduga kuat ia merupakan korban pembunuhan. 

Saat dikonfirmasi, Kapolsek Sagulung Iptu Rohandi Parlindungan melalui Kanit Reskim Iptu Husnul Afkar membenarkan soal penemuan jasad wanita muda tersebut. 

"Ya benar, korban perempuan berinisial NT (22). Ia ditemukan meninggal dunia di dalam ruko kawasan Pasar Sagulung," ujar Kanit Reskim Iptu Husnul Afkar, Minggu (7/7/2024).

Saat disinggung apakah wanita itu merupakan korban pembunuhan, Iptu Husnul Afkar menyebut, bahwa saat ini pihaknya masih menunggu hasil otopsi.

"Saat ini kami masih menunggu hasil otopsi. Dan belum dapat di pastikan bahwa NT merupakan korban pembunuhan," ungkapnya. 

Guna kepentingan proses penyelidikan lebih lanjut, Iptu Husnul Afkar belum dapat memberikan keterangan secara rinci penyebab tewasnya wanita muda itu.

"Kita masih berupaya melakukan penyelidikan dan pendalaman lebih lanjut," pungkasnya. (ISP)

Kanit Reskrim Polsek Nongsa, Iptu Jexson Marpaung

INSPIRASIKEPRI.COM | BATAM- Perselisihan antara driver online Komando dan ojek pangkalan di Pelabuhan Domestik Telaga Punggur, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau berakhir damai di Polsek Nongsa, Sabtu (25/5/2024) malam.

Diketahui, perselisihan antara keduanya dipicu karena adanya kesalahpahaman soal titik penjemputan penumpang hingga berujung baku hantam.

Beruntung, permasalahan itu tidak sampai meluas hingga kemana-mana setelah Unit Reskrim Polsek Nongsa berhasil melakukan mediasi terhadap kedua belah pihak yang tengah berseteru tersebut.

Kapolsek Nongsa Kompol Restia Octane Guchy melalui Kanit Reskrim Iptu Jexson Marpaung mengatakan, keributan itu terjadi pada Sabtu (25/5/2024) sekira pukul 15.30 Wib. Permasalahan ini dipicu, karena salah satu ojek online (ojol) menerima orderan penjemputan penumpang di depan Pelabuhan Domestik Telaga Punggur. 

"Awalnya, pengemudi ojek online berinisial C mendapatkan orderan dari aplikasi untuk menjemput penumpang di depan Pelabuhan Punggur. Sesampainya di lokasi penjemputan, ojek onlien tersebut mendapatkan teguran dari ojek pangkalan sehingga berujung cekcok," ungkap Kanit Reskrim Iptu Jexson Marpaung kepada wartawan, Sabtu (25/5/2024) malam.

Saat percecokan itu terjadi, pengemudi ojek online inisial C ini sempat merekam video perdebatan dengan ojek pangkalan dan mengirimkan video tersebut ke grup WhatsApp hingga membuat para driver online (Komando) beramai-ramai ke Pelabuhan Punggur. 



"Karena cekcok, pengemudi ojek online ini menekan tombol SOS sehingga membuat para driver online Komando langsung datang beramai-ramai ke Pelabuhan Punggur," ujarnya.

Setibanya di Pelabuhan Domestik Telaga Punggur, puluhan driver online Komando yang pada saat itu tengah tersulut emosi, terlibat kontak fisik dengan ojek pangkalan setempat hingga mengakibatkan beberapa orang mengalami luka pukulan benda tumpul.

"Menerima informasi adanya keributan, opsnal Polsek Nongsa langsung bergerak ke TKP untuk mengamankan pihak yang bertikai pada saat itu dan dilakukan mediasi," terangnya. 

Proses mediasi di Polsek Nongsa sempat berjalan cukup ulet hingga malam hari. Awalnya, kedua belah pihak tetap bersikeras untuk melanjutkan permasalahan itu ke jalur hukum.

"Setelah kita berikan pemahaman lebih dalam, akhirnya mereka saling menyadari dan timbilah sebuah kesepakatan antara keduanya bahwa permasalahan ini diselesaikan secara kekeluargaan dengan harapan tidak terulang kembali dikemudian hari," jelasnya. 

Dalam kasus ini, Kapolsek Nongsa Kompol Restia Octane Guchy melalui Kanit Reskrim Iptu Jexson Marpaung menghimbau, kepada pengemudi online dan pangkalan diharapkan bersama-bersama dapat menjaga situasi Kamtibmas di wilayah hukum Polsek Nongsa.

"Kami mengimbau, jika ada permasalahan seperti ini, diharapkan dapat diselesaikan dengan kepala dingin dan kedua belah pihak dapat menahan diri untuk tidak berbuat anarkis demi terciptanya situasi Kamtibmas yang aman dan kondusif di wilayah hukum Polsek Nongsa," pungkasnya. 

Sebelumnya, Driver taksi online dan ojek pangkalan terlibat keributan di Pelabuhan Domestik Telaga Punggur Kelurahan Kabil, Kecamatan Nongsa Kota Batam, Sabtu (25/5/2024) sore.

Informasi yang diperoleh wartawan, pertikaian keduanya itu diduga dipicu karena persoalan titik jemput penumpang. Akibatnya, 4 orang driver taksi online Komando dilaporkan terlibat saling serang hingga mengalami luka pukulan.

Beruntung, keributan ini secepatnya dapat diminimalisir setelah opsnal Polsek Nongsa tiba di lokasi untuk meredam emosi kedua belah pihak.

Kapolsek Nongsa Kompol Restia Octane Guchy membenarkan insiden tersebut. Saat ini, Polsek Nongsa masih berupaya melakukan mediasi terhadap kedua belah pihak.

"Ya benar, saat ini proses mediasi terhadap kedua belah pihak masih kita lakukan untuk mencari solusi dari permasalahan tersebut," ungkap Kompol Restia Octane Guchy. (ISP)


INSPIRASIKEPRI.COM | BATAM - Driver taksi online dan ojek pangkalan ribut di Pelabuhan Domestik Telaga Punggur Kelurahan Kabil, Kecamatan Nongsa Kota Batam, Sabtu (25/5/2024) sore.

Informasi yang diperoleh wartawan, keributan keduanya itu diduga dipicu karena persoalan titik jemput penumpang. Bahkan, 4 orang driver taksi online dan 2 orang ojek pangkalan dilaporkan terlibat saling serang hingga mengalami luka pukulan.

Beruntung, pertikaian keduanya dapat secepatnya diminimalisir setelah opsnal Polsek Nongsa tiba di lokasi untuk meredam emosi kedua belah pihak.

Kapolsek Nongsa Kompol Restia Octane Guchy membenarkan insiden tersebut. Saat ini, Polsek Nongsa masih berupaya melakukan mediasi terhadap kedua belah pihak.



"Ya benar, saat ini proses mediasi terhadap kedua belah pihak masih kita lakukan untuk mencari solusi dari permasalahan tersebut," ungkap Kompol Restia Octane Guchy saat di konfirmasi wartawan, Sabtu (25/5/2024).

Sementara itu, ditempat terpisah, Kanit Reskrim Polsek Nongsa Iptu Jexson Marpaung menambahkan, saat ini proses mediasi terhadap kedua belah pihak masih dilakukan. 

"Saat ini, kita masih berupaya melakukan mediasi terhadap kedua pihak. Kita tidak menginginkan permasalahan ini melebar kemana-mana sehingga mengganggu situasi Kamtibmas di wilayah hukum Polsek Nongsa," tambah Iptu Jexson Marpaung. 

Seperti diketahui, keributan soal titik jemput penumpang di Pelabuhan Domestik Telaga Punggur bukan pertama kalinya terjadi. 

Meski kedua belah pihak telah membuat sebuah kesepakatan soal titik jemput penumpang, hal itu nampaknya tidak menjamin kedua kubu itu dapat berdamai. 

Dalam hal ini, pentingnya perhatian khusus Pemerintah Kota Batam untuk mengatasi permasalahan ini saat dibutuhkan saat ini sehingga keributan serupa tidak terus terulang di kemudian hari. (Atok)

Perumahan warga yang terkena banjir akibat aktivitas clearing lahan yang berada tepat bersebelahan dengan Pool Bus Trans Batam.

INSPIRASIKEPRI.COM | BATAM - Sejumlah unit rumah warga di kawasan Rw 09, Kelurahan Kabil, Kecamatan Nongsa terendam banjir setinggi lutut orang dewasa, Selasa (21/5/2024) pagi.

Usut punya usut, banjir yang menggenangi sebagian pemukiman warga Rw 09 itu, disebabkan karena dampak dari aktivitas clearing lahan yang berada tepat bersebelahan dengan Pool Bus Trans Batam.

Salah satu warga setempat, Eko menuturkan, bahwa banjir yang menggenangi pemukiman warga Rw 09 terjadi sejak pagi tadi saat hujan deras mengguyur.



"Sejak subuh rumah kami sudah kebanjiran. Seluruh perabotan di rumah habis terendam banjir, kalau sudah begini siapa yang bertanggung jawab," ujar Eko kepada wartawan. 

Menurut Eko, pihak pengembang yang menggarap lahan tersebut dinilai tidak memikirkan nasib warga. Drainase yang harusnya di perluas, kini malah diperkecil hingga berdampak banjir ke pemukiman warga.

"Seharusnya drainase di simpang Polsek Nongsa di perbesar, bukan malah dikasih gorong-gorong kecil seperti ini. Kalau seperti ini kami bakal terus kebanjiran," jelasnya. 



Eko berharap, adanya perhatian serius dari Pemerintah Kota Batam serta instansi terkait lainnya untuk mengatasi permasalahan ini. Jangan sampai, aktivitas clearing lahan yang sudah jelas mengganggu kenyamanan warga justru membuat suasana semakin ricuh.

"Kami berharap Pemerintah Kota Batam, BP Batam serta pihak Kepolisian dapat menyelesaikan masalah ini. Warga sudah resah, bila perlu di tutup saja aktivitas clearing lahan tersebut," pungkasnya. 

Menanggapi hal tersebut, Kapolsek Nongsa Kompol Restia Octane Guchy mengatakan, bahwa pihaknya saat ini tengah mencari jalan tengah dari permasalahan tersebut .

"Saat ini, kita coba cari titik permasalahan ini dimana," ujar singkat Kapolsek Nongsa Kompol Restia Octane Guchy. (ISP)


INSPIRASIKEPRI.COM | BATAM - Antisipasi tindak pidana kejahatan serta penyakit masyarakat lainnya, jajaran Polsek Nongsa menggelar operasi Cipta Kondisi (Cipkon) di wilayah Kecamatan Nongsa, Kota Batam, Sabtu (18/5/2024) malam.

Dalam pelaksanaannya, operasi Cipkon ini dipimpin langsung oleh Kapolsek Nongsa Kompol Restia Octane Guchy yang dimulai sejak pukul 23.00 Wib hingga pukul 02.00 Wib dini hari dengan melibatkan 11 orang personel jajaran Polsek Nongsa.

Kapolsek Nongsa Kompol Restia Octane Guchy mengatakan, Cipkon dilakukan dibeberapa titik lokasi di wilayah hukum Polsek Nongsa diantaranya Simpang Bundaran Bandara Hang Nadim, Kawasan MTC Batu Besar dan Nuvasa Bay Sambau.



"Cipkon kali ini menyasar para pelaku curas, curat, curanmor, pembawa sajam, narkoba, aksi balap liar serta penyakit masyarakat lainnya yang berpotensi menimbulkan gangguan Kamtibmas di wilayah hukum Polsek Nongsa," ungkap Kompol Guchy. 

Kompol Guchy menjelaskan, kegiatan Cipkon kali ini dilakukan dengan cara mobiling ke wilayah-wilayah rawan kejahatan, melakukan pemeriksaan kendaraan roda dua dan roda 4 serta memberikan himbauan kepada masyarakat, anak-anak remaja yang sedang kumpul-kumpul atau berkerumun.

"Kita berikan imbauan kepada anak-anak yang kedapatan masih nongkrong, kumpul-kumpul di jam malam seperti ini untuk segera pulang ke rumah masing-masing. Selain itu, kita juga menyampaikan himbauan Kamtibmas kepada masyarakat agar lebih berhati-hati dan selalu waspada terhadap tindak kejahatan," ujarnya. 



Menurut Kompol Guchy, operasi Cipta Kondisi merupakan kegiatan Kepolisian rutin dilakukan yang bertujuan untuk mencegah dan mempersempit ruang bagi pelaku kejahatan untuk melakukan aksinya.

Selain itu, mencegah adanya aksi balap liar serta penyakit masyarakat lainnya yang dapat menimbulkan gangguang Kamtibmas khususnya di wilayah hukum Polsek Nongsa.

Tentu, kata Kompol Guchy, dengan adanya kegiatan rutin Kepolisian seperti ini dapat memberikan rasa aman kepada masyarakat khususnya di wilayah Nongsa.

"Hasil cipkon malam ini tidak ditemukan adanya tindak kejahatan maupun aksi balap liar. Namun, kami menghimbau kepada masyarakat, remaja yang berkumpul untuk kembali ke rumah masing-masing guna mencegah terjadinya hal yang tidak diinginkan," pungkasnya. (ISP)

Pekerja TKA di PT KIDE Kabil Batam yang berlokasi di Kawasan Industri PT Nusa Solar Indonesia. 

INSPIRASIKEPRI.COM | BATAM - Ratusan orang Tenaga Kerja Asing (TKA) asal Tiongkok disinyalir tak mengantongi izin Keimigrasian yang lengkap ditampung di sejumlah unit ruko wilayah Kecamatan Nongsa Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau. 

Diketahui, Tenaga Kerja Asing yang didominasi berasal dari Negara Cina (Tiongkok). Mereka dipekerjakan sebagai welder di PT KIDE Kabil Batam yang berlokasi di Kawasan Industri PT Nusa Solar Indonesia. 

Keberadaan puluhan TKA ini tentu menimbulkan kecurigaan. Informasi yang diperoleh pewarta, TKA asal cina tersebut masuk ke Indonesia hanya bermodal Visa Wisata. 

Bahkan, masyarakat juga mengganggap keberadaan TKA Tiongkok ini ilegal. Mereka kerap kucing-kucingan ketika melihat petugas patroli. 

"Kalau datang petugas, mereka lari tunggang langgang ketakutan bersembunyi di gorong-gorong, selokan dan semak-semak," ungkap Agus salah satu mantan pekerja di perusahaan tersebut. 

Agus menuturkan, ada sekitar 100 lebih pekerja asal Cina yang direkrut oleh PT KIDE. Mereka diperlakukan istimewa dan sangat berbeda dengan pekerja lokal.

"Sekarang ini ada kurang dari 100 orang TKA ilegal asal Cina dalam PT KIDE itu. Bahkan pas bulan puasa kemarin, sudah ada yang mati ketimpa besi dan kasus kematiannya cepat sekali ditutup," ujarnya, Jum'at (17/5/2024).

Lanjut, Agus menyampaikan, para pekerja asing yang di datang dari Cina itu sama sekali tidak bisa berbahasa Indonesia dan harus didampingi penerjemah.

"Mereka tidak bisa sama sekali berbahasa Indonesia. Bahkan, saat di lokasi kerja pun TKA tersebut kerap membuat gaduh dengan pekerja lokal," terangnya. 

Agus berharap, pihak instansi terkait dapat mengungkap kasus ini. Keberadaan TKA tersebut sudah jelas menyalahi peraturan ketenagakerjaan. 

"Saya rasa, ada oknum yang sengaja menutup mata terkait keberadaan mereka. Mana mungkin berani mereka jika tidak ada yang melindungi. 

Hingga berita ini diterbitkan, awak media masih berupaya menggali informasi lebih dalam perihal keberadaan ratusan TKA yang diduga kuat tak memiliki izin Keimigrasian yang lengkap tersebut. (ISP)

Truk hitam bermuatan barang ekspedisi yang diduga tak berizin. 

INSPIRASIKEPRI.COM | BATAM - Dua unit truk siluman diduga bermuatan barang ekspedisi tanpa dilengkapi dokumen, terpantau melenggang bebas di ruas jalan utama menuju Pelabuhan Roro Telaga Punggur, Kota Batam.

Pantauan wartawan, pada Sabtu (4/5/2024) sekira pukul 15.00 Wib, truk dengan muatan penuh (overload) barang ekspedisi tersebut, nampak cukup kesulitan saat menaiki tanjakan di ruas jalan Patimura, Kelurahan Kabil, Kecamatan Nongsa. 

Seperti diketahui, dua unit truk angkutan ini adalah mobil yang sempat viral di media sosial beberapa waktu lalu lantaran menggunakan plat dinas dengan muatan barang ekspedisi diduga tanpa dilengkapi dokumen. 

Bahkan, saat ini tampilan truk-truk pengirim barang ekspedisi tujuan Tanjungpinang ini telah berubah. Mereka telah mengganti plat nomor kendaraan dinas tersebut dengan plat hitam dengan Nomor Polisi BP 8465 TW.



Tak cukup sampai disitu saja, bagian kepala truk yang awalnya juga bewarna hitam pekat kini telah dimodifikasi dengan warna kuning agar praktik pengiriman barang ekspedisi itu berjalan mulus.

"Ya benar bang, itu truk yang kemarin sempat viral karena menggunakan plat nomor dinas. Biasanya, kendaraan itu bawa barang elektronik dengan tujuan Tanjungpinang," ungkap narasumber kepada wartawan.

Menurut sumber, walau viral sekalipun, truk-truk ini tidak mungkin berhenti untuk melakukan pengiriman barang ekspedisi yang diduga kuat tanpa dilengkapi dokumen. Karena mereka telah di back up oleh oknum agar perjalanannya tidak terhambat.

"Petugas di Pelabuhan pun tidak mungkin melakukan pemeriksaan terhadap isi muatan truk tersebut, karena mereka tau siapa yang dibelakangnya," ujar sumber. 

Hingga berita ini diterbitkan awak media masih berupaya mengkonfirmasi sejumlah pihak perihal beroperasi kembali truk-truk hitam tersebut. (ISP)

Puluhan remaja dan motor tanpa surat-surat lengkap diamankan Polsek Lubuk Baja. 

INSPIRASIKEPRI.COM | BATAM - Polsek Lubuk Baja berhasil mengamankan 14 unit motor tanpa surat-surat lengkap serta 28 orang remaja disinyalir akan melaksanakan kegiatan balap liar.

Kegiatan patroli cipta kondisi tersebut dilaksanakan pada Sabtu (20/4/2024) sekira pukul 22.00 Wib dalam rangka program prioritas Kapolri Presisi (prediktif, responsibilitas, transparansi, berkeadilan). 

Kegiatan cipta kondisi dipimpin langsung oleh Kanit Samapta, Ipda Wirpratman dengan sasaran balap liar yang ada dijalan raden patah (XXI lama), diwilayah hukum Polsek Lubuk Baja. 

"Dari kegiatan cipta kondisi tersebut diamankan 14 unit sepeda motor tanpa surat-surat lengkap, serta 28 orang remaja disinyalir akan melaksanakan kegiatan balap liar," ujar Ipda Wirpratman. 

"Kita juga memberikan arahan kepada remaja untuk tidak lagi melakukan kegiatan balap liar dan untuk pengambilan sepeda motor tanpa surat-surat agar menghadirkan orang tua serta surat-surat," jelasnya. 

Kapolsek Lubuk Baja, Kompol Yudi Arvian S.H.,S.I.K, menyampaikan bahwa kegiatan cipkon rutin malam adalah dalam rangka memelihara kamtibmas di wilayah hukum Polsek Lubuk Baja, sehingga terciptanya situasi yang aman dan kondusif. 

Kegiatan-kegiatan pencegahan terus dilakukan oleh Polsek Lubuk Baja untuk memelihara kamtibmas kondusif. 

"Kami berharap seluruh masyarakat juga dapat berpartisipasi untuk membantu Polri dengan selalu waspada terhadap tindak kriminal dan mengaktifkan siskamling, sehingga dapat mempersempit ruang-ruang bagi pelaku kejahatan," tutupnya. (Isp)



Kanit Reskrim Iptu Yustinus Halawa, SH, MH  saat melakukan sidak di SPBU di Kecamatan Sei Beduk. 

INSPIRASIKEPRI.COM | BATAM - Antisipasi praktik kecurangan, jajaran Polsek Sei Beduk melakukan monitoring dan pengecekan SPBU di wilayah Kecamatan Sei Beduk, Kota Batam, Minggu (31/3/2024).

Diketahui, monitoring yang dilakukan oleh jajaran Polsek Sei Beduk ini sebagai tindak lanjut arahan Kapolresta Barelang Kombes Pol Nugroho Tri Nuryanto dengan tujuan mengantisipasi adanya praktik kecurangan.

Kapolsek Sei Beduk melalui Kanit Reskrim Iptu Yustinus Halawa, SH, MH mengatakan, pengecekan tersebut dilakukan terhadap dua titik SPBU yakni SPBU Tanjung Piayu (14.294.737) dan SPBU Mukakuning (14.294.745).



"Ini menjadi atensi dari Kapolresta Barelang, dengan tujuan memastikan tidak ada praktik-praktik kecurangan sekaligus memastikan kebutuhan masyarakat dapat terlayani dengan baik," ujar Yustinus Halawa. 

Dalam pengecekan tersebut, Yustinus Halawa juga memberikan himbauan kepada pengusaha atau pengurus SPBU agar tidak melakukan kecurangan yang dapat merugikan konsumen atau masyarakat.

"Kita juga nengintensifkan patroli dialogis ke SPBU untuk mengantisipasi terjadinya gangguan Kamtibmas," jelasnya.

Dalam monitoring ini, Polsek Sei Beduk tidak menemukan adanya praktik-praktik kecurangan yang dilakukan di dua SPBU tersebut. 

"Kami akan terus melakukan pengawasan dan pengecekan secara insentif untuk memastikan tidak adanya kecurangan yang terjadi," pungkasnya. (ISP) 

 

Kapolsek Nongsa Kompol Restia Octane Guchy bersama ketiga pemotor yang viral. 

INSPIRASIKEPRI.COM | BATAM - Video viral aksi dua pemotor seret pedang di ruas jalan raya Batu Besar, Kecamatan Nongsa yang membuat heboh warga Batam beberapa waktu lalu ternyata bukan begal. 

Diketahui, dua pengendara sepeda motor berjumlah tiga orang pria berinisial A, F dan P tersebut merupakan warga Batam penyandang disabilitas tuna wicara dan tuna rungu. 

Ketiganya, bukanlah begal yang sengaja menyeret pedangnya untuk menakuti masyarakat tetapi mereka adalah warga penyandang disabilitas yang tidak sengaja menyeret alat tangkap kepiting saat hendak berburu di pesisir Pantai Nongsa.

Kapolsek Nongsa Kompol Restia Octane Guchy mengatakan, dengan keterbatasan yang dimiliki ketiga pria ini, mereka mengaku tidak sengaja menyeret alat tangkap kepiting sehingga warga yang merekam menyangka bahwa ketiga pria ini adalah begal.

"Kita ingin mengklarifikasi video viral aksi dua pemotor seret pedang di ruas jalan raya Batu Besar pada Minggu (24/3/2024) malam kemarin. Setelah kita melakukan penyelidikan, ditemukan bahwa dua pemotor itu berjumlah 3 orang pria penyandang disabilitas yang tidak sengaja menyeret alat tangkap kepiting," ujar Kompol Restia Octane Guchy, Kamis (28/4/2024).



Kompol Guchy menjelaskan, ketiga pria penyandang disabilitas ini juga mengaku tidak mendengar sama sekali bunyi klakson mobil milik warga yang merekam peristiwa tersebut. 

"Karena keterbatasan yang dimiliki ketiga pria ini, mereka juga mengaku tidak mendengar klakson mobil warga yang merekam video peristiwa tersebut. Bahkan, pada saat tongkat alat tangkap kepiting terseret di jalanan pun mereka juga tidak menyadarinya," ungkap Guchy. 

Setelah melalui proses penyelidikan lebih dalam, akhirnya ketiga pria penyandang disabilitas itu berhasil ditemukan oleh Unit Reskrim Polsek Nongsa. Mereka mengakui, kesalahannya dan memohon maaf secara tidak sengaja membuat gaduh masyarakat Batam.

"Untuk proses hukumnya, kita kembalikan ke pihak keluarga. Pastinya, kita juga akan melakukan pengawasan terhadap yang bersangkutan dan memberikan surat peringatan agar tidak mengulangi perbuatan ini lagi," terangnya. 

Dalam peristiwa tersebut, Polisi juga turut menyita sejumlah peralatan tangkap kepiting yakni, 3 unit lampu senter, 1 unit tombak kepiting dan 1 unit jerigen sebagai tempat hasil tangkapan kepiting.

Sementara itu, diwaktu yang sama, Sulastri selaku Guru Sekolah Luar Biasa (SLB) atau pihak pendamping dari ketiga pria penyandang disabilitas tersebut memohon maaf kepada masyarakat Batam atas insiden yang tidak disengaja tersebut.

"Saya telah mendidik mereka sejak duduk dibangku kelas 1 Sekolah Dasar Luar Biasa (SD SLB). Namun, kita tidak menyangka bahwa apa yang dilakukan dengan tidak sengaja itu malah viral dan membuat gaduh. Tentu, saya mewakili orang tua yang bersangkutan memohon maaf kepada seluruh masyarakat Batam atas peristiwa ini," tutur Sulastri.

Menurut Sulastri, ketiga pria ini sangat berperilaku baik dan sopan. Artinya, mereka bukan begal serta bukanlah anak-anak yang hobi nongkrong-nongkrong seperti pada umumnya.

"Ketiga anak-anak ini adalah murid-murid saya yang sejak kecil telah saya didik. Mereka, juga menempuh pendidikan tingkat SMA LB bersama kami hingga kita fasilitasi untuk mendapatkan pekerjaan. Saya berharap, peristiwa ini tidak terulang kembali dan kami pihak keluarga akan terus memberikan pengawasan terhadap ketiga anak-anak tersebut," pungkasnya. (ISP)

PT Makmur Jaya Plastindo di Kelurahan Kabil, Kecamatan Nongsa, Kota Batam kembali terbakar.

INSPIRASIKEPRI.COM | BATAM - Perusahaan produksi limbah plastik PT Makmur Jaya Plastindo di Kelurahan Kabil, Kecamatan Nongsa, Kota Batam kembali terbakar, Kamis (21/3/2024) pagi.

Pantauan wartawan di lokasi, kobaran api disertai kepulan asap hitam pekat kembali membubung tinggi dari dalam ruang penyimpanyan material plastik di PT Makmur Jaya Plastindo.

"Kobaran api kembali menyala sejak tadi pagi pak. Memang, kemarin sudah padam tetapi api muncul lagi dari tumpukan material sisa plastik yang telah terbakar," ujar salah satu pekerja saat di lokasi kejadian.

Sementara itu, Kepala Bidang Pemadam Kebakaran Pemko Batam Andi M Yusuf menjelaskan bahwa kobaran api baru dapat di padamkan sepenuhnya setelah diturunkan alat berat untuk menggali tumpukan material plastik.



"Kita sudah berupaya semaksimal mungkin memadamkan titik api. Jadi, solusinya harus diturunkan alat berat Ekskavator untuk menggali tumpukan material plastik sembari disiram," ungkap Andi M Yusuf saat dikonfirmasi, Kamis (21/3/2024). 

Lanjut, Andi menuturkan, bahwa saat ini pihaknya masih menunggu datangnya alat berat untuk proses pemadaman lanjutan di lokasi kejadian. 

"Kami masih menunggu alat berat saat ini. Rencananya hari ini Ekskavator tiba di lokasi," pungkasnya. 

Sebelumnya diberitakan, kebakaran hebat melanda perusahaan PT Makmur Jaya Plastindo persis di seberang SPBU Kelurahan Kabil, Kecamatan Nongsa, Kota Batam, Selasa (19/3/2024) malam.

Pantauan wartawan di lokasi, kobaran api yang cukup besar disertai asap pekat terlihat meluluhlantakkan seisi perusahaan tersebut hingga membuat petugas pemadam kebakaran harus bekerja ekstra untuk memadamkan api.

"Kebakaran di PT Makmur Jaya Plastindo terjadi sekira pukul 23.00 Wib. Tiba-tiba kita melihat kobaran api disertai asap pekat yang sangat tinggi keluar dari perusahaan tersebut," ujar warga setempat di lokasi.

Masih pantauan wartawan, sebanyak 6 unit mobil pemadam kebakaran dikerahkan untuk memadamkan api di lokasi kejadian. (ISP)


INSPIRASIKEPRI.COM | Batam - Amukan si jago merah yang menghanguskan perusahaan produksi limbah plastik PT Makmur Jaya Plastindo di Kelurahan Kabil, Kecamatan Nongsa, Kota Batam hingga pukul 03.50 Wib masih belum dapat dijinakkan.

Pantauan wartawan di lokasi, hingga saat ini petugas pemadam kebakaran masih berjibaku berupaya memadamkan api yang sejak beberap jam terakhir menghanguskan PT Makmur Jaya Plastindo.

Kepala Bidang Pemadam Kebakaran Pemko Batam, Andi M Yusuf mengatakan, tim pemadam kebakaran Pemko Batam menerima informasi bahwa telah terjadi kebakaran di PT Makmur Jaya Plastindo sekira pukul 21.45 Wib.



"Sekira pukul 21.45 Wib, bersama tim pemadam kebakaran BP Batam kita langsung meluncur ke lokasi kejadian dengan armada yang kita miliki," ungkap Kepala Bidang Pemadam Kebakaran Pemko Batam Andi M Yusuf kepada wartawan Kabarbatam.com, Rabu (20/3/2024) dini hari.

Andi menjelaskan, untuk memadamkan api, jumlah mobil pemadam kebakaran yang dikerahkan sebanyak 6 unit terdiri dari 3 unit mobil pemadam kebakaran Pemko Batam dan 3 unit BP Batam.

"Saat ini masih sedang berlangsung proses pemadaman api. Untuk data-data perusahaan peoduksi plastik ini kita belum dapatkan karena belum ada satu pun pihak perusahaan yang bisa kita minta keterangannya," ujarnya. 

Lanjut, Andi menyampaikan, tumpukan limbah plastik di PT Makmur Jaya Plastindo sangat mudah terbakar sehingga petugas harus secepat mungkin memadamkan api agar tidak menjalar ke lokasi lainnya.



"Hembusan angin yang kuat sangat membuat api semakin menyala. Justru hal tersebut menjadi penghambat bagi kita. Terpenting, saat ini kita semaksimal mungkin memadamkan api agar tidak menjalar ke area lainnya," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, kebakaran hebat melanda perusahaan PT Makmur Jaya Plastindo persis di seberang SPBU Kelurahan Kabil, Kecamatan Nongsa, Kota Batam, Selasa (19/3/2024) malam.

Pantauan wartawan di lokasi, kobaran api yang cukup besar disertai asap pekat terlihat meluluhlantakkan seisi perusahaan tersebut hingga membuat petugas pemadam kebakaran harus bekerja ekstra untuk memadamkan api.

"Kebakaran di PT Makmur Jaya Plastindo terjadi sekira pukul 23.00 Wib. Tiba-tiba kita melihat kobaran api disertai asap pekat yang sangat tinggi keluar dari perusahaan tersebut," ujar warga setempat di lokasi.

Masih pantauan wartawan, sebanyak 6 unit mobil pemadam kebakaran dikerahkan untuk memadamkan api di lokasi kejadian. (ISP)


INSPIRASIKEPRI.COM | Batam - Kebakaran hebat melanda sebuah perusahaan PT Makmur Jaya Plastindo persis di seberang SPBU Kelurahan Kabil, Kecamatan Nongsa, Kota Batam, Selasa (19/3/2024) malam.

Pantauan wartawan di lokasi, kobaran api yang cukup besar disertai asap pekat terlihat meluluhlantakkan seisi perusahaan tersebut hingga membuat petugas pemadam kebakaran harus bekerja ekstra untuk memadamkan api.

"Kebakaran di PT Makmur Jaya Plastindo terjadi sekira pukul 23.00 Wib. Tiba-tiba kita melihat kobaran api disertai asap pekat yang sangat tinggi keluar dari perusahaan tersebut," ujar warga setempat di lokasi.



Masih pantauan wartawan, sebanyak 6 unit mobil pemadam kebakaran dikerahkan untuk memadamkan api di lokasi kejadian. 

Terlihat, petugas pemadam cukup kesulitan untuk memadamkan api, karena banyaknya tumpukan plastik yang mudah terbakar disertai hembusan angin yang begitu kuat di area kejadian.

Peristiwa kebakaran ini, sempat menjadi pusat perhatian warga. Mereka berbondong-bondong untuk ikut serta mengabadikan peristiwa tersebut.

Hingga saat ini belum ada keterangan resmi dari pihak terkait perihal peristiwa tersebut. Petugas pemadam kebakaran dibantu Polsek Nongsa masih berupaya memadamkan kobaran api. (Atok)

Lokasi banjir lumpur di ruas jalan utama Kabil

INSPIRASIKEPRI.COM | BATAM - Banjir lumpur bercampur material batu boksit menerjang ruas jalan utama Kelurahan Kabil, Kecamatan Nongsa, Jum'at (8/3/2024) siang.

Intensitas curah hujan yang cukup tinggi mengguyur wilayah Kabil, Kecamatan Nongsa sejak siang tadi mengakibatkan sejumlah titik ruas jalan utama mengalami banjir lumpur.

Pantauan wartawan, dua titik ruas jalan utama arah pelabuhan Domestik Telaga Punggur persis di seberang simpang Polsek Nongsa dan ruas jalan tak jauh dari TPA Punggur terendam banjir lumpur bercampur batu boksit yang diperkirakan mencapai ketinggian 40 cm.

Selain itu, banjir lumpur bercampur batu boksit yang menerjang dua titik ruas jalan utama itu juga mengakibatkan sejumlah kendaraan harus ekstra hati-hati saat melintas jalur tersebut.

"Kacau kalau seperti ini ceritanya pak. Kita harus hati-hati saat lewat di jalan ini. Selain jalan licin, material lumpur bercampur batu juga wajib di waspadai," ujar Marsudi salah satu pengguna jalan.

Masih pantauan wartawan, material lumpur bercampur batu itu diketahui berasal dari aktivitas penambangan boksit sebuah bukit persis di tepi ruas jalan tersebut. 

Lumpur bercampur batu dengan mudahnya hanyut terbawa derasnya debit air hujan hingga membanjiri dua titik ruas jalan utama Punggur.

Lantas, siapakah yang akan bertanggungjawab dengan peristiwa ini ?

Seperti diketahui, ruas jalan utama menuju Pelabuhan Telaga Punggur merupakan jalur yang kerap dilalui oleh pejabat tinggi seperti Gubernur, Kapolda, Danrem serta Forkompimda Kepri bahkan tamu-tamu penting di pusat.

Dengan peristiwa ini, Pemerintah Kota Batam atau instansi terkait lainnya harus segera turun mengevakuasi material lumpur bercampur batu boksit sehingga tidak menimbulkan bahaya bagi pengguna jalan lainnya. 

Hingga berita ini diterbitkan, wartawan masih berupaya mengkonfirmasi pihak terkait perihal peristiwa ini. (ISP)


Banjir di sebrang simpang Polsek Nongsa dampak aktivitas pemotongan bukit. 

INSPIRASIKEPRI.COM | BATAM - Aktivitas pemotongan bukit yang disinyalir tak mengantongi izin Cut and Fill persis di seberang simpang Polsek Nongsa, Kelurahan Kabil, Kota Batam timbulkan keresahan warga.

Bagaimana tidak, aktivitas pemotongan bukit tersebut justru menimbulkan dampak buruk ketika hujan tiba seperti banjir lumpur yang menggenangi ruas jalan utama seberang simpang Polsek Nongsa hingga membuat resah masyarakat dan pengguna jalan raya.

"Selamat pagi pak Lurah dan pak Camat, jalan raya seberang simpang Polsek Nongsa banjir lumpur akibat aktivitas pemotongan bukit. Tolong kepada pihak terkait untuk dapat ditindaklanjuti hal ini," ujar warga melalui rekaman video yang diterima wartawan Inspirasikepri.com, Rabu (17/1/2024).

Menurut warga, banjir lumpur akibat aktivitas pemotongan bukit tersebut juga sudah memakan korban jiwa. Seorang pengendara sepeda motor mengalami laka tunggal lantaran berusaha menghindari banjir.

"Kemarin, sekira pukul 19.00 Wib telah terjadi kecelakaan tunggal karena menghindari banjir ini pak. Jadi, mohon kepada Pak Lurah dan Pak Camat meneruskan hal ini kepada pihak terkait terutama kepada pihak yang melakukan pemotongan bukit," ungkapnya. 

Pantauan wartawan, dua unit alat berat jenis Ekskavator masih berada di lokasi aktivitas pemotongan bukit. Mereka diduga kuat berhenti sejenak beroperasi lantaran musim penghujan telah tiba.

Sementara itu, perihal peristiwa ini awak media Inspirasikepri.com telah berupaya menghubungi Camat Nongsa Arfandi namun pihaknya justru memblokir nomor kontak awak media.

Diberitakan sebelumnya, Aktivitas pemotongan bukit yang disinyalir tak mengantongi izin Cut and Fill persis di seberang simpang Polsek Nongsa, Kelurahan Kabil, Kota Batam kembali beroperasi, Sabtu (23/12/2023).

Pantauan wartawan di lokasi, 3 unit alat berat jenis Ekskavator dan puluhan dump truk beroda 10 terlihat beroperasi melakukan land clearing lahan di lokasi. Mereka, bebas hilir mudik mengangkut material tanah boksit untuk penimbunan proyek di wilayah Kecamatan Nongsa. 

Keterangan warga setempat, aktivitas pemotongan bukit telah berlangsung sejak beberapa hari belakangan ini. Puluhan dump truk beroda hilir mudik sejak pagi hingga malam hari.

"Sudah 3 hari ini aktivitas pemotongan bukit di seberang simpang Polsek Nongsa beroperasi. Material tanah bauksit yang dihasilkan dari bukit itu diduga kuat diperjualbelikan," ungkap warga setempat kepada Inspirasikepri.com, Sabtu (23/12/2023).

Menurut warga, aktivitas pemotongan bukit seberang Polsek Nongsa cukup menimbulkan dampak bagi lingkungan. Material tanah yang dimuat oleh dump truk kerap berjatuhan di ruas jalan utama dan ketika musim hujan tiba jalan raya berlumpur serta licin saat dilalui kendaraan. 

"Muatan tanah bauksit kerap berjatuhan di ruas jalan utama sehingga saat hujan tiba jalan raya berubah berlumpur dan licin," ujarnya. 

Seperti diketahui, proyek pematangan lahan atau pemotongan bukit di suatu lokasi harus memiliki izin amdal, UKL dan UPL dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) serta izin Cut and Fill BP Batam.

Hingga berita ini diterbitkan, wartawan masih berupaya melakukan konfirmasi kepada pihak Badan Pengusahaan (BP) Batam serta pihak terkait lainnya perihal aktivitas pemotongan bukit di seberang simpang Polsek Nongsa. (ISP).

Aktivitas penambangan pasir ilegal di wilayah Summerland, Kelurahan Batu Besar, Kecamatan Nongsa, Kota Batam. 

INSPIRASIKEPRI.COM | BATAM - Aktivitas penambangan pasir ilegal di wilayah Summerland, Kelurahan Batu Besar, Kecamatan Nongsa, Kota Batam melenggang bebas beroperasi. 

Diketahui, meski lokasi tambang pasir ilegal tak jauh dari Markas Polda Kepri, namun aktivitas ini terlihat bebas beroperasi bahkan tak tersentuh hukum. 

Pantauan wartawan, sedikitnya terdapat 6 mesin sedot pasir yang beroperasi di lokasi, dari cuci pasir hingga tembak pasir. Namun, aktivitas tambang pasir tersebut didominasi dengan melakukan tembak tanah lalu disaring hingga menghasilkan pasir yang siap di jual dengan kisaran harga Rp700 ribu per Dam Truk.

Menurut warga setempat, aktivitas tambang pasir ini sudah beroperasi 1 tahun. "Kalau gak salah, aktivitas ini sudah 1 tahunan beroperasi pak, ucap salah satu warga sekitar yang namanya tidak mau disebutkan, Selasa (16/1/2024). 

Kendati demikian, aktivitas ilegal itu belum pernah ditindak oleh pihak kepolisian ataupun pihak-pihak terkait lainnya. "Sampai sekarang, lokasi ini belum pernah ditertibkan. Bahkan adem-adem saja. Tidak mungkin pihak terkait gak tau soal ini, mengingat lokasinya tak jauh dari kantor Polda Kepri ya kan," kata pria paruh baya itu.

Lantas, siapakah oknum aparat dibalik aktivitas tambang pasir ilegal itu? 

Dari penelusuran wartawan, kegiatan tambang pasir ilegal ini diduga dibekingi oleh oknum aparat berinisial MU. Selain itu, bisnis ilegal ini juga melibatkan oknum Ditpam BP Batam berinisial KU selaku kordinator lapangan. 

Sementara, para pemain tambang pasir di lokasi itu disebut-sebut sedikitnya ada 5 orang warga sipil yakni berinisial NA, PO, TA, MA, SI, PA dan 1 orang lainnya berinisial ND yang diketahui adalah oknum aparat. 

Parahnya lagi, dari keterangan sumber, lokasi tambang pasir ini masuk dalam kawasan Hutan Lindung. "Sepengetahuan kita, lokasi tambang pasir itu masih masuk dalam kawasan hutan lindung. Sebagian masuk ke PL waduk atau DAM Nongsa," bebernya.

Untuk diketahui, hingga kini, Pemerintah Kota Batam melalui DPM-PTSP Kota Batam tidak pernah mengeluarkan izin penambangan (galian C). Lantas izin seperti apa yang dimiliki oleh pelaku penambang pasir di lokasi tersebut? 

Hingga berita ini diterbitkan, wartawan masih berupaya melakukan konfirmasi kepada pihak kepolisian dan Dinas terkait terkait adanya aktivitas tambang pasir ilegal tersebut. (Red)

Pelabuhan Roro Telaga Punggur, Kota Batam

INSPIRASIKEPRI.COM | BATAM - Pengungkapan penyelundupan mesin Harley Davidson, mesin Mobil Mewah hingga sparepart Motor Gede (Moge) oleh Polres Bengkalis sebagai bukti yang cukup menguatkan bahwa praktik penyelundupan barang ilegal melalui Pelabuhan Roro Telaga Punggur ke berbagai daerah masih terus berlangsung hingga saat ini.

Tak hanya rokok ilegal dan Mikol hingga barang bekas yang diselundupkan, kini para pemain ekpedisi siluman nekat menyelundupkan mesin Harley Davidson, mesin Mobil Mewah hingga sparepart Motor Gede (Moge).

Namun apesnya, aksi penyelundupan barang-barang ilegal ini berhasil digagalkan oleh tim Opsnal Polres Bengkalis ketika 9 unit mobil Truk tiba di Pelabuhan Roro Sei Pakning, Bengkalis yang menggunakan jasa penyeberangan laut KMP Citra Mandala Abadi. 

Lantas, bagaimana bisa barang-barang ilegal asal luar negeri Malaysia ini lolos dari pengawasan oleh petugas Bea Cukai, dan petugas Pos KP3 di Pelabuhan Roro Telaga Punggur?

Tentu, lolosnya aksi penyelundupan ini diduga adanya kerjasama pemain Ekpedisi siluman dengan sejumlah oknum petugas di Pelabuhan tersebut.

Dari penangkapan 9 unit Mobil Truk dan Pickup pembawa barang-barang ilegal di Pelabuhan Sei Pakning, Bengkalis asal Batam, Polisi menetapkan 4 tersangka diantaranya, JWH dan BP yang mengaku sebagai pemilik barang, sementara S alias OM dan SHM mengaku sebagai pemilik angkutan ekspedisi.

Menurut hasil tangkapan oleh Polres Bengkalis tersebut, mencuat nama SS selaku makelar penghubung antara pemilik barang dan supir truk. Dimana, diantaranya ada 2 Mobil truk ikut tertangkap oleh Polres Bengkalis dari 9 unit Truk.

Informasi yang dihimpun, dokumen SS ketika di Pelabuhan Roro Telaga Punggur sebelumnya diurus oleh oknum petugas inisial S, BS dan H.

Sementara SS, 1 hari sebelumnya yakni Kamis (4/1/2024) dirinya ditangkap oleh tim Ditreskrimsus Polda Riau bersama rekannya inisial DBS di Jalan Perawang-Siak KM.11 Kabupaten Siak, Provinsi Riau.

Saat itu, SS bersama DBS tengah membawa mobil truk Colt Diesel merk Mitsubishi Nopol BE 8283 UU warna kuning bermuatan sepatu bekas dan celana dalam bekas asal luar negeri pesanan Pundak warga Pekan Baru yang diangkut dari Pelabuhan Roro Telaga Punggur - Sei Pakning Bengkalis tujuan Pekan Baru.

Untuk diketahui, DBS merupakan supir truk. Sedangkan, tersangka SS merupakan makelar penghubung antara pemilik barang dan supir truk.

Dari hasil interogasi pihak Kepolisian, untuk meloloskan barang-barang ilegal itu melalui Pelabuhan Roro Telaga Punggur, SS bekerjasama dengan BS yang merupakan oknum petugas Pelabuhan Roro Telaga Punggurdan memberikan supir truk manifes atau dokumen daftar barang yang diangkut. 

Karena memiliki surat, truk yang dibawa DBS dapat berangkat dari Pelabuhan Telaga Punggur, Kota Batam ke Pelabuhan Sungai Pakning, Kabupaten Bengkalis. Sekitar pukul 12.00 WIB pada Kamis (4/1/2024) kapal yang ditumpangi truk DBS tiba di Pelabuhan Sungai Pakning, Kabupaten Bengkalis. Kemudian langsung bergerak ke Pekanbaru.

"Sekitar pukul 14.30 WIB Tim Subdit I yang telah menunggu diperlintasannya langsung mengamankan truk yang dikemudikan DBS," kata DirKrimsus Polda Riau, Kombes Pol Nasriadi, Kamis (11/1/2024) kemarin. 

Hingga berita ini diterbitkan, wartawan masih berupaya melakukan konfirmasi kepada pihak-pihak terkait terkait aksi penyelundupan tersebut. (R/ISP)

Author Name

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.