|
Anggota DPRD Kota Batam, Anwar Anas. |
INSPIRASIKEPRI.COM | BATAM - Pernyataan klarifikasi yang disampaikan oleh Humas PT Sarana Bangun Sejahtera (SBS) terkait video viral ancaman 'Sikat Dewan DPRD Batam' belum dapat diterima DPRD Batam.
Anggota DPRD Batam Fraksi Partai Gerindra Anwar Anas menganggap, pernyataan permohonan maaf yang disampaikan Humas PT SBS di sejumlah media itu tidak ada kolerasinya.
"Jadi, klarifikasi yang dilakukan oleh Humas PT SBS, Yusuf Lase tidak ada kolerasinya. Yang seharusnya menyatakan permohonan maaf kepada lembaga DPRD Batam adalah Abi," tegasnya.
Anwar mempertanyakan, dari jumlah total keseluruhan 50 orang anggota DPRD Batam mana satu yang ingin di 'sikat' oleh saudara Abi.
"Kami hanya ingin tau, niatan saudara Abi ingin sikat anggota Dewan DPRD Batam itu apa. Yusuf itu siapa, kami tidak mengenalnya. Yang kita tahu, pria dalam video mau 'sikat' anggota DPRD Batam itu memiliki wajah berbeda dengan Yusuf," jelasnya.
Dalam permasalahan ini, Anwar Anas juga mengingatkan, bahwa yang bukan bersangkutan tidak perlu ikut campur dengan menggiring dalih-dalih tak masuk akal ke publik.
"Sudah jelas terekam dalam video itu, saudara Abi menyebut bakal 'sikat' Dewan DPRD Batam. Setelah viral, kenapa justru beliau bersembunyi," terangnya.
Dilansir dari Batamtoday.com, Humas PT SBS, Yusuf Lase, menyatakan bahwa pihak perusahaan sama sekali tidak mengetahui konflik yang terjadi sebelumnya.
Menurut Yusuf, insiden tersebut bermula saat alat berat perusahaan yang hendak memasuki lokasi dihentikan oleh sejumlah orang tak dikenal, sehingga memicu ketegangan di lapangan.
"Kami dari perusahaan tidak mengetahui adanya masalah di lokasi tersebut. Kami tidak ada konflik dengan pihak manapun. Namun, ketegangan muncul karena alat berat kami beberapa kali dihentikan, sehingga tim kami emosi. Kami mohon maaf jika ada kata-kata yang kurang pantas," ujar Yusuf Lase, Rabu (11/12/2024) malam.
Dalam insiden tersebut, Abi, salah satu pemegang vendor alat berat, terlibat dalam kericuhan yang viral tersebut. Yusuf menjelaskan bahwa Abi sama sekali tidak bermaksud menyinggung atau melawan Anggota DPRD Batam.
"Pak Abi tidak tahu kalau yang ada di lokasi adalah Anggota DPRD Batam. Dia mengira mereka adalah perwakilan perusahaan lain. Atas kesalahpahaman ini, kami memohon maaf yang sebesar-besarnya, terutama kepada Dewan dan masyarakat Batam," tegas Yusuf.
Yusuf juga menyebutkan bahwa insiden ini sebenarnya dipicu oleh konflik yang melibatkan pihak lain di lahan yang tengah dikerjakan PT SBS. Akibatnya, aktivitas alat berat perusahaan menjadi terhambat.
"Permasalahan ini sebenarnya berasal dari pihak lain, tapi kami terkena imbasnya. Kami sangat menyesalkan hal ini dan meminta maaf jika kejadian ini mengganggu kenyamanan pihak mana pun," ujar Yusuf.
Sebagai bentuk tanggung jawab, PT SBS memastikan akan menjaga komunikasi dan koordinasi yang lebih baik di lapangan agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan.
"Sekali lagi, kami memohon maaf sebesar-besarnya kepada Anggota DPRD Batam dan masyarakat atas insiden ini," tutup Yusuf.
Meski permohonan maaf secara resmi telah disampaikan oleh Humas PT SBS, hal tersebut tidak mengurungkan niat DPRD Batam untuk melakukan pemanggilan terhadap Abi perihal pernyataan yang dianggap menyinggung marwah DPRD Batam. (ISP)